Have a question?
Message sent Tutup
0
0 Ulasan

Bagaimana Cara Membuat Bordir Hias

Ayo Pelajari Kursus Bagaimana Cara Membuat Bordir Hias Sekarang Juga!
  • Deskripsi
  • Materi
  • Ulasan

Bordir hias merupakan salah satu teknik dekoratif pada busana yang dilakukan dengan menyulam benang berwarna ke atas kain, membentuk motif tertentu seperti bunga, daun, atau pola geometris. Teknik ini dapat dilakukan secara manual (hand embroidery) dengan jarum bordir dan benang sulam, atau secara semi-mesin menggunakan mesin jahit yang dilengkapi kepala bordir. Bordir hias meningkatkan nilai estetika, tekstur, dan eksklusivitas suatu produk busana.

Dalam materi ini, siswa akan mempelajari berbagai jenis tusukan bordir dasar (misalnya tusuk feston, tusuk satin, tusuk rantai, tusuk jelujur, dan french knot), cara membaca serta mentransfer pola bordir ke kain, memilih benang dan peralatan yang sesuai, hingga teknik finishing agar hasil bordir tampak rapi dan profesional.

Apa Saja yang Perlu Dipelajari

Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, siswa harus memahami dan menguasai hal-hal berikut:

  1. Dasar‐dasar Bordir

    • Pengertian bordir hias dan fungsinya pada busana.

    • Perbedaan bordir tangan (hand embroidery) dan bordir mesin (machine embroidery).

  2. Jenis‐jenis Tusukan Bordir (Stitch Types)

    • Tusuk Feston (Blanket Stitch): Digunakan untuk membuat outline atau tepian motif.

    • Tusuk Satin (Satin Stitch): Untuk mengisi area motif secara padat hingga terlihat halus, umum dipakai pada motif daun atau bunga.

    • Tusuk Rantai (Chain Stitch): Menciptakan pola rantai yang bagus untuk outline atau detail melengkung.

    • Tusuk Jelujur (Running Stitch/Backstitch): Digunakan untuk garis tipis, baik pada detail tepi hingga garis hias halus.

    • French Knot: Untuk membuat titik‐titik kecil (misalnya pusat bunga) agar terlihat tekstur tiga dimensi.

  3. Pemilihan Alat dan Bahan

    • Benang Sulam (Embroidery Thread): Misalnya benang katun bordir (floss cotton) atau benang rayon untuk efek mengilap. Pilih jumlah piksel benang (misal: 6‐ply) sesuai ketebalan motif yang diinginkan.

    • Jarum Bordir (Embroidery Needle): Ukuran jarum bordir (nomor 7–9) yang ujungnya tajam dengan mata cukup besar untuk masuk ke benang sulam.

    • Hoop/Bingkai Bordir: Membantu menarik kain agar kencang dan memudahkan tusukan lurus.

    • Kain Alas (Base Fabric): Kain katun atau linen polos bertepian rapi, tidak mudah melar.

    • Alat Tambahan: Gunting kecil untuk potong benang, spidol kain untuk menggambar pola, pin kain untuk menahan kain, serta stabilizer (jika diperlukan) untuk menstabilkan kain tipis.

  4. Membaca dan Mentranfer Pola Bordir

    • Menggambar atau mencetak pola motif bordir di atas kertas pola.

    • Cara mentransfer motif ke kain menggunakan spidol kain yang dapat hilang (air‐erasable pen) atau teknik carbon paper (kertas transfer).

    • Memahami ukuran akhir pola (misal: minimum area bordir 15 × 15 cm).

  5. Teknik‐teknik Finishing

    • Cara merapikan bagian belakang bordir (memotong benang sisa, mengancingkan tuas atau mengamankan simpul).

    • Membersihkan bekas spidol atau kertas transfer pada kain (cuci ringan atau gosok dengan spons lembab).

    • Menekan (pressing) hasil bordir pada suhu rendah dengan kain pelapis agar motif terlihat rata.

  6. Estetika dan Aplikasi pada Busana

    • Cara mengombinasikan warna benang agar sesuai dengan warna kain atau tema busana.

    • Penempatan bordir: di tepian kerah, saku, manset lengan, tepian rok, atau pada bagian depan baju sebagai fokus hias.

    • Menentukan skema warna dan ukuran motif sesuai dengan gaya busana (kasual, formal, tradisional, atau kontemporer).

77
play button
Bagikan
Detail Kursus
Durasi 30 Menit
Materi 4
Tugas 1
Level Sedang

Jam Kerja

Monday 07.00 WIB - 16.00 WIB
Tuesday 08.00 WIB - 15.00 WIB
Wednesday 06.00 WIB - 15.00 WIB
Thursday 07.00 WIB - 16.00 WIB
Friday 08.00 WIB - 15.00 WIB
Saturday Closed
Sunday Closed